Jumat, 13 Juni 2014

Udara, Api, Air dan Tanah



Ketika zaman belum ada pesawat, yang bebas berkeliaran di udara hanya hewan bersayap yang sering kita sebut dengan burung. Kemudian manusia ingin terbang juga layaknya burung – burung yang bebas pindah tempat dari timur ke barat, dari utara ke selatan ataupun sebalikknya. Itu semua penggambaran terbangnya makhluk secara fisik.  Namun, disini saya tidk ingin membahas tipe-tipe pesawat ataupun jenis-jenis burung. Bicara soal udara, penulis ingin bahas soal cinta.

Apakah kita tahu udara bisa disebut sebagai salah satu unsur lahirnya manusia? Yang kita tahu kan lahirnya manusia itu dari proses hubungan intim pasangan suami/istri atau yang yang belum nikah juga bisa tapi prosesnya tidak halal, dan punya dosa besar jika melakukannya. Memang benar, proses besetubuh itu unsur utamanya, tapi ada unsur sebelum proses itu terjadi yaitu unsur udara.

Elemen udara bukan hanya milik karakter Aang saja yang ada di dalam film Avatar The Legend of Aang yang mengkisahkan seorang manusia yang dapat menguasai 4 elemen yaitu udara, air, api dan tahah. Itu kan hanya cerita di tv saja, yang dibuat dalam animasi kartun. Di dunia nyata, tiap manusia juga sering bermain-main dengan udara apalagi soal percintaan.

“Cinta, apa sih cinta?” itu pertanyaan orang awam atau orang yang pura-pura tidak tahu.

Unsur udara dapat kita contohkan pada dua orang manusia (pria dan wanita) yang saling suka. Kenapa bisa saling suka. Pasti ada unsur dimana seseorang bisa saling cinta.Tiap orang memiliki rasa, dan lalu rasa itulah yang dihantarkan melaui udara. Awalnnya mereka hanya saling lihat, belum mengenal satu sama lain. Seiring berjalannya waktu ada sebuah rasa yang berbeda, yaitu perasaan yang tidak biasa yaitu rasa ingin mencinta. Jika keduanya mempunyai rasa yang sama, maka perasaaan suka atau cinta itu sampai kepada orang tersebut melalui udara yang tak terlihat oleh kasat mata.

Itulah tahap udara menghantarkan rasa tiap orang. Jika mereka sudah bermain dengan elemen udara, kemudian mereka bermain dengan api. Bermain api, untuk membakar ayam atau mau bakar rumah. Tapi kadar cinta mereka menjadi besar bagaikan api yang membara. Proses perapian itu semakin besar dan mereka melanjutkan ke jengjang yang lebih seirus atau mencari jalan halal dengan restu orang tua mereka masing – masing yaitu dengan jalan pernihakan.

Pernihakan adalah hal terindah yang hanya diadakan sekali oleh tiap insan. Tahap ini adalah jembatan untuk memadamkan api cinta yang sedang membara itu. Api hanya bisa pada jika tersiram oleh air.
Air adalah unsur paling penting bagi makhluk hidup. Ada sebuah penilitian di negeri sakura bahwa air memiliki moleku-molekul dan molekul itu sangat sensitive. Jika air itu di pegang oleh orang sedang marah atau murka, maka molekul air itu akan menjadi gelap. Apabila air itu dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an maka molekul aIr itu akan menjadi bercahaya. Oleh karena itu jika kita ingin minum air lebih baik membaca basmalah terlebih dahulu.

Itu hanya sedikit iklan tentang air hehe
Kembali ke masalah memadamkan api cinta, yaitu  dimana kedua orang tersebut melakukan hubungan suami istri. Api cinta itu habis disiram oleh air cinta yang semua orang dewasa sudah mengeri-lah. Proses menikah itu bisa dikatakan proses melenyapkan api asmara orang-orang yang sedang dilanda cinta. Lalu bagaimana degan tanah?
Semua orang mengerti manusia itu dari tanah, dan akan kembali ke tanah. Begitu pula dengan negeri ini yang kita sebut dengan Negara demokrasi yang artinya dari rakyat untuk rakyat. 

Dari proses persetubuhan itu yang dilakukan oleh pasangan suami istri maka ada akibatnya untuk seorang istri yatiu kehamilan. Ini adalah hal yang sangat wajar bagi seorang wanita, karena itu sudah kodrat dari Sang Ilahi. Sang calon ibu itu mengandung selama 9 bulan. Selama mengandung sang ibu menjaga kandungannya dengan makanan yang bergizi. Dan yang kita tahu setiap makanan yang kita makan itu berasal dari tanah. Ketika sudah 9 bulan mengandung, dan waktunya untuk lahir maka keluarlah seorang anak yang suci. Anak yang masih belum mengerti apapun, datang ke dunia yang penuh cita rasa. Setiap orang tua pun senang atas lahirnya anak mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar