Suasana desa dan kota sangat jauh
perbedaannya. Kalau di desa suasanya tentram, nyaman, udaranya sejuk,
pemandangannya indah, masih terdengar nyanyian burung di pagi hari, dan masih
terdengar pula suara-suara jangkrik di malam hari. Sedangkan suasana di kota
itu banyak polusi akibat membeludaknya kendaraan yang terus bertambah setiap
harinya. Di kota juga udaranya tidak sejuk. Udaranya panas, mungkin karena
berkurangnya pepohonan, dan makin banyaknya gedung-gedung pencakar langit.
Orang-orang di desa atau di kota
sama-sama bekerja. Pekerjaan di bidang jasa ada, di bidang perdagangan ada, di
bidang industri juga ada. Baik di desa maupun di kota orang bekerja menguras
keringat, membanting tulang untuk manafkahi keluarga. Intinya untuk
mensejahterakan kehidupan rumah tangga.
Pekerjaan ada yang diluar
ruangan, ada juga yang didalam ruangan. Orang yang kerja di luar itu bisa
diartikan mereka yang bekerja dari pagi hingga sore tersentuh oleh sinar
matahari langsung seperti para petani, pedagang kaki lima yang diemperan jalan,
pedagang keliling dan lainnya. Kalau yang bekerja di dalam ruangan dapat juga
diartikan orang yang bekerja yang tak tersentuh langsung oleh sinar matahari,
mereke terlindungi atap ruangannya seperti guru di sekolah, pegawai negeri atau
swasta. Mau bekerja di dalam atau di luar ruangan yang terpenting adalah
mencari nafkah dengan cara yang halal.
Tiap pekerjaan itu baik, namun
yang membuat tidak baik adalah perilaku si pekerja tersebut dengan melakukan
kejahatan korupsi. Kebanyakan kejahatan korupsi itu ada di kota atau tempat
pusatnya pemerintahan. Tempat para pekerja yang berpakaian rapi, berada di
dalam ruangan yang dinginsehingga keringat pun tidak sempat keluar dari
tubuhnya. Mereka dianggap orang besar,
orang yang mewakilkan jutaan kepala di baju safarinya.
Mengapa mereka melakukan
kejahatan itu. Padahal di negeri ini masih banyak orang yang membutuhkan
bantuan. Orang-orang yang “kekurangan” secara fisik pun bekerja secara halal.
Alangkah kerasnya hati seorang koruptor yang pikirannya kotor. Orang-orang
seperti inilah yang membuat suasana kota menjadi panas dan gersang. Kelak
mereka akan tenggelam oleh keringat mereka sendiri ketika matahari berada
sejengkal diatas kepala mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar