Kamis, 26 April 2012

Manusia dan Keindahan


Keindahan adalah anugerah yang diberikan Tuhan Yang  Maha Esa yang patut kita syukuri. Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indah, pemandan dari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. keindahan adalah sesuatu yang dapat menyenangkan  hati manusia bagi yang melihanya. Dengan melihat  beragamanya pengertian keindahan, maka kita harus banyak bersyukur. Karena dengan bersyukur maka kita akan dapat banyak keindahan yang lebih dari sebelumnya dari hal yang disengaja maupun tidak disengaja.
Keindahan itu memberi warna bagi kehidupan setiap manusia. Misalnya dalam menuntut ilmu. Indahnya ilmu itu adalah sangat bermanfaat bagi setiap manusia dan menjadi sumber pengetahuan bagi dirinya. Melalui ilmu manusia dapat mengetahui sesuatu dari ketidaktahuannya dan dapat menolong dengan sesamanya bagi yang sedang membutuhkannya untuk mengetui kesulitan yang datang. dalam Islam orang yang beriman dan berilmu itu diangkat derajatnya oleh Allah SWT. . Ilmu itu yang formal didapat di sekolah, dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. sebelum kita menemukan keindahan dalam pendidikan tersebut kita menemukan kesulitan dalam tugas – tugas yang diberikan oleh guru – guru yang mengajarkannya belajar. Dan setelah kita belajar dengan bersungguh – sungguh dan berlelah –lelah belajar maka kita akan menemukan keindahan setelah berjuang.
Perjuangan adalah kesungguhan seseorang untuk mendapatkan hasil yang terbaik untuk dirinya. Hasil yang indah dari hasil berjuang adalah mendapatkan nilai yang baik dalam belajarnya dan dapat menyenangkan orang tuanya yang telah memberikan biaya pendidikan untuknya. Orang tua adalah orang yang paling indah dalam diri setiap anak. Anak yang berbakti kepada orang tuanya maka mudah dalam setiap perjuangnnya. Indahnya cinta orang tua, tulusnya kasih orang tua itu adalah keindahan yang paling mulia.
               

Kamis, 05 April 2012

Narkoba membawa Derita

Manusia sebagai makhluk sosial, bermula dari kemampuan yang terbatas timbullah sifat membutuhkan orang lain kemudian dengan sendirinya hidup ini dengan harus bergaul dengan masyarakat agar kesatuan sebagai individu ataupun sebagai Warga Negara bisa saling meringankan beban satu sama lainnya. Setiap individu mempunyai karakter yang berbeda, meskipun demikian mereka saling membutuhkan sata sama lainnya. Hidup ini saling berdampingan ada baik dan buruk, ada pria dan wanita, ada cinta dan benci, ada benar dan salah, ada kebahagian ada penderitaan.
            Setiap manusia tidak lepas dari pergaulan atau interaksi dengan sesamanya dari kecil hingga dewasa. Ketika remaja manusia semakin banyak teman dengan beragam kebiasaannya dari pergaulan yang buruk hingga yang baik. Semua tergantung pada diri mereka masing – masing yang akan memilihnya.  Jika kita bergaul dengan orang baik maka kita akan ikut baik dan sebaliknya. Pada saat remaja inilah manusia masih labil atau sangat mudah dipengaruhi teman sebayanya. yang membahayakan adalah pergaulan yang sangat negatif yaitu mengkonsumsi narkoba. Yang paling berpengaruh adalah dikalangan anak pelajar yakni siswa SMP, SMA hingga mahasiswa.
            Narkoba adalah salah satu gaya hidup yang telah merusak tatanan/ nilai hidup anak bangsa. Belum lagi dampak kompleks yang disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba, diantaranya : terjangkitnya penyakit mematikan HIV-AIDS melalui jarum suntik, menjadi prilaku kriminal, kehancuran keluarga dan rumah tangga, kehilangn kesempatan berkarya, kehilangan masa depan, dan putus sekolah.
 


Narkoba dapat merusak kesehatan manusia terhadap fisik dan perilaku.


Dampak narkoba terhadap fisik :

v  Muka pucat
v  Berat badan turun derastis
v  Matanya akan terlihat cekung dan merah
v  Tangannya dipenuhi bintik – bintik merah
v  Buang air kecil dan besar tidak teratur

Dampak narkoba terhadap prilaku :

Ø Malas
Ø Tidak bertanggung jawab
Ø Sering meninggalkan tugas rutinnya
Ø Mencuri uang dirumah, sekolah, ataupun tempat kerja
Ø Sering menyendiri
Ø Menjauh dari keluarga
Ø Menggadaikan barang – barang berharga yang ada di rumah
Ø Sering ingkar janji dengan berbagai alasan
Ø Bersikap manipulatif
Ø Mengeluarkan keringat berlebihan


Orang menggunakan bahan – bahan norkotika itu disebabkan banyak faktor seperti pergaulan bebas, tidak harmonisnya hubungan anak kepada orang tuanya, dan lain sebagainya. Ketika orang menggunakan narkoba mereka merasa hidupnya bebas tidak adak masalah yang membebaninya. Padahal ia mengundang masalah baru yang akan menghantui dirinya yang membawa penderitaan bagi dirinya. Efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu, dan cenderung membuat seseorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
  
 Narkoba membuat derita bagi si pecandu. ketika si pecandu merasa kesakitan (sakaw) karena kehabisan stoknya maka pada saat itu ia merasakan sakit yang luar biasa. Rasa sakit itu seperti kepalanya pusing, tubuhnya terasa seperti ditusuk - tusuk duri, untuk berjalan saja tidak kuat apalagi untuk berlari, dia hanya menjerit kesakitan dan dihantui oleh rasa penyesalan yang mendalam. Lalu ketika ia merenung atas kesakitan itu pasti terpikir olehnya untuk melepaskan kehidupan yang kelam itu dari dirinya.  



  Jika sudah menjadi pecandu akan sulit untuk melepaskan kehidupan yang membuat fly sesaat saja dan derita yang  panjang. Maka perlu adanya rehabilitasi. Proses Penyusunan Standardisasi Rehabilitasi Medik dan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba tentunya melalui pelaksanaan sebagai berikut:

1. Standardisasi tempat pelayanan di Indonesia dapat dilaksanakan secara sistematis dan terarah melalui metode yang baik, diakui dan ilmiah dengan mempedomani Standar Pelayanan balai Terapi dan Rehabilitasi Narkoba.

2. Panduan bagi para pelaksana baik di tingkat BNN dan BNP dalam melaksanakan program standardisasi pelayanan tempat penanggulangan Narkoba.

3. Rujukan ilmu (Pendidikan dan Pelatihan), bahan laboratorium dan penderita bagi instansi terkait dalam melaksanakan program yang sama

4. Panduan dan pedoman dalam melakukan pembinaan tempat-tempat pelayanan Terapi dan Rehabilitasi penyalahguna Narkoba.

 Pendidikan Agama Islam dapat berfungsi menyampaikan pengetahuan dan pengajaran secara fungsional di lembaga-lembaga pendidikan formal, mulai dari SD, SLTP, SMU/SMK, sampai dengan Perguruan Tinggi. Tujuannya adalah untuk memberikan bekal tentang pengetahuan keagamaan. Dengan harapan siswa dapat mengkaji lebih mendalam hal-hal yang berhubungan dengan nilai-nilai keagamaan.

Dalam praktik sehari-hari terdapat hal-hal yang turut serta mempengaruhi Pendidikan Agama Islam terhadap siswa. Hal-hal yang mempengaruhi Pendidikan Agama Islam terhadap perkembangan siswa menyangkut tiga aspek (Depag RI, 2001:42-43). Ketiga aspek itu antara lain:


a. Aspek keyakinan (Aqidah)
Yang disebut keyakinan (aqidah) adalah sesuatu yang berkenaan dengan keimanan terhadap Allah SWT dan semua yang telah difirmankan untuk diyakini. Keyakinan seseorang mudah sekali goyah dan terpengaruh. Hal tersebut sebagai akibat dari lemahnya nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan yang ada dalam diri seseorang.

b. Aspek norma atau hukum (syari’ah)
Yang dimaksud norma atau hukum (syari’ah) adalah aturan-aturan atau ketentuan yang telah ditentukan oleh Allah SWT yang mengatur tentang hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta. Aspek ini sering disalahgunakan dalam praktik sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman seseorang terhadap norma atau hukum yang mengatur tentang tata hubungan seseorang berdasarkan nilai-nilai keagamaan.

c. Aspek Perilaku (akhlak)
Yang dimaksud dengan perilaku (akhlak) ialah sikap-sikap atau perilaku yang tampak dari pelaksanaan aqidah dan syariah. Persoalan akhlak menyangkut perkembangan kepribadian seseorang. Seseorang akan mempunyai akhlak yang mulia apabila ia telah memiliki dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan. Tetapi, bila dasar keimanan dan ketaqwaan seseorang rendah, maka rendah pula akhlak dan moral seseorang. Mereka akan berbuat apa saja yang menurut pikiran dan perasaan walaupun bertentangan dengan ajaran Agam Islam.

Kalau kita ingat selalu kepada Allah maka kita akan selalu takut untuk melakukan perbuatan maksiat, cinta kepada Allah artinya taqwa.


Jika kita sayang kepada orang tua kita maka kita tidak akan melakukan perbuatan maksiat yang akan menyakitkan perasaannya, cinta kepada orang tua artinya bakti.


Jika kita ingin orang yang berguna bagi orang tua dan bangsa maka jangan sia-siakan akan nikmat - nikmat yang diberikan Allah, cinta kepada diri sendiri artinya bijaksana.